Friday, April 15, 2011

I Never Walk Alone

I rarely make a story. but, just enjoy!

***
Sophie Smith. Itulah nama yang diberikan oleh ibu angkatku. Seseorang yang memberikanku nafas kehidupan. Pasti engkau bertana-tanya mengapa bukan ibuku yang asli yang menamakanku.

Aku lahir di tengah keluarga yang sangat berantakan. Sebenarnya, bukan keluarga. Tetapi sebuah kesalahan. Aku tidak punya ayah. Aku dilahirkan oleh ibu yang berumur 19 tahun dan belum menikah. Lalu aku dibuang begitu saja. Ibu kandungku memberikan aku kepada tetangganya dan dibesarkan dengan penuh kebencian. Aku selalu dimaki-maki saat membuat kesalahan, aku disamakan seperti anjing yang ia pelihara. Saat aku berumur 13 tahun, aku berusaha untuk pergi dari rumah itu. Dan akhirnya, aku memulai hidupku yang baru dibawah jembatan di New York. Setiap hari aku hanya mendapat uamg dari uluran tangan orang yang berbelas kasihan untuk mencukupi kebutuhan perutku. Terkadang, aku melihat anak-anak sebaya denganku sedang berjalan-jalan dengan orang tua mereka. Dan mereka membuatku iri karena mereka mendapatkan kasih sayang. sedangkan aku? Orang tuaku yang mana saja aku tidak pernah tahu. Aku merasa bahwa tidak ada orang yang menginginkan aku ada di dunia ini. Rasanya ingin mati saja. 

Pada suatu hari, ada perempuan yang kira-kira berumur 40 tahun lewat di bawah jembatan dimana aku tinggal. Ia sangat cantik. Topi yang berwarna cream melindungi sebagian rambut coklat yang menjuntai sampai ke punggung. Ia terlihat sangat ramah dengan jaket kulit yang membungkus badannya. Dengan nada bicara yang lembut, ia berkata kepadaku, "kamu sedang apa disini,nak?" Dengan suara yang amat pelan, aku menjawab, "saya sedang mencari uang, bu." lalu ia membalas, "dimana orang tuamu?" aku terdiam sejenak dan berkata setengah menangis "saya tidak tahu siapa orang tua saya." Perempuan itu setengah kaget lalu tersenyum dan berkata " kalau begitu, ayo ikut aku sini." tanpa berpikir panjang, aku langsung ikut perempuan itu ke rumahnya. Sesampainya dirumah perempuan itu, aku sangat terkesima melihat rumahnya yang sangat megah dan besar. Lalu, ia mengajakku untuk masuk ke dalam rumahnya. Aku makin terkesima melihat apa yang ada di dalam rumahnya. seperti istana! kemudian perempuan itu menyuruhku duduk di sofa yang sangat empuk dan menyuduhkan secangkir teh hangat dan cookies. Ia mengajakku untuk berbicara. Ia berkata, "Panggil saja aku bibi anne, oh ya, siapa namamu nak?" aku berpikir, ah? nama? "aku...aku tidak...aku tidak punya nama, bibi anne" ia sangat terkejut dengan jawabanku itu. Kemudian ia diam dan kulihat sepertinya ia sedang berpikir keras. Tak lama setelah itu, ia mulai membuka mulutnya, "mulai sekarang, kamu kuberi nama Sophie. Sophie Smith. Sophie artinya lemah lembut. Smith diambil dari namaku, Anne Smith" "Sophie Smith, nama yang bagus bibi anne! aku suka nama itu" sekarang namaku sophie. aku sangat senang karena aku telah mempunyai bagia yang sangat penting dari identitas seseorang. Bibi anne tersenyum hangat dan menatapku. Ia mulai berkata lagi, "mulai sekarang, kamu tinggal di rumah ini, kamu mau kan?" aku mengangguk menandakan "aku mau." ia tersenyum lagi. Disinilah aku memulai kehidupanku sebagai seorang Sophie Smith, anak angkat dari Anne Smith. Aku diajari banyak hal olehnya. Mulai dari pelajaran sekolah sampai etika. Aku juga diingatkan untuk banyak membaca literatur supaya dapat menambah wawasanku dalam berpikir. Hari berganti, bulan berganti, tahun berganti. Tak terasa sudah 5 tahun aku bersama dengan bibi Anne, seorang yang cerdas dan juga murah hati. Sejak itu, aku baru menyadari, hidupku ini sangat berharga, dan aku harus banyak berterima kasih kepada bibi Anne, yang menjadi pelita dalam kegelapan dan nafas kehidupan. Oh ya, sekarang aku telah menjadi salah seorang penulis novel di New York City. I Never Walk Alone


Sincerely,


Chikitamanda